Penyesuaian diri dan pertumbuhan



0 comments
Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamik yang hampir selalu membutuhkan perubahan dan adaptasi, dan dengan demikian semakin tetap dan tidak merubah respon - respon itu, maka semakin sulit juga menangani tuntutan-tuntutan yang berubah. Kenyataan ini menjelaskan pengaruh-pengaruh yang menghancurkan kepribadian seseorang. Orang yang mengalami depresi karena sering kali merasa sulit menyesuaikan diri dengan pola tingkah laku yang di perlukan. 
Penyesuaian diri memang belum dapat digunakan sebagai tolak ukur derajat kesehatan mental seseorang, tetapi memang tidak dapat dipungkiri bahwa penyesuaian diri sampai pada tingkat tertentu merupakan syarat mutlak bagi sehat atau tidaknya seseorang secara mental. 

Seperti yang kita ketahui, bila kita mendengar kata penyesuaian diri pasti dibenak kita langsung terlintas nama adaptasi, nah sebenarnya dalam bahasa inggris istilah penyesuaian diri ini memiliki dua kata yang berbeda makna, yaitu adaptasi (adaptation) dan penyesuaian (adjusment), kedua istilah ini sama-sama mengacu pada pengertian mengenai penyesuaian diri, tetapi memiliki perbedaan makna yang mendasar.

Apakah perbedaan antara adaptasi dan penyesuaian diri?

Apabila Adaptasi itu artinya adalah individu melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan, contohnya adalah apabila seorang individu merasa udara disekitar nya dingin maka individu itu segera memakai pakaian yang tebal dan meminum atau memakan makanan yang hangat-hangat.
Lalu apabila Penyesuaian itu sebagai mengubah lingkungan agar lebih sesuai dengan diri individu., contohnya apabila individu merasa kedinginan secara otomatis individu itu menyalakan api atau penghangat ruangan untuk mengahngatkan badannya.

Namun Penyesuaian diri disini adalah meliputi penyesuaian diri baik dalam adaptation dan adjusment. artinya individu mampu menyesuaikan diri dengan baik, secara normal dan ideal nya mampu menggunakan kedua mekanisme penyesuaian diri tersebut secara fleksibel tergantung pada suasana dan situasinya.  Apabila individu itu hanya dapat menggunakan salah satu dari kedua mekanisme tersebut berarti individu itu di anggap kaku dan dominan.

Ada beberapa ciri penyesuaian diri yang efektif, seperti :
  1. Memiliki Persepsi yang Akurat terhadap Realita
  2. Memiliki Kemampuan untuk Beradaptasi dengan Tekanan atau Stres dan juga Kecemasan
  3. Mempunyai Gambaran Diri yang Positif tentang dirinya
  4. Memiliki Kemampuan untuk Mengekspresikan Perasaannya
  5. Mempunyai kemapuan Relasi Interpersonal yang baik
Individu yang memiliki serta memenuhi ciri-ciri tersebut dapat digolongkan sebagai individu yang memiliki kesehatan mental yang positif.

Pembentukan Penyesuaian Diri
Banyak faktor yang mempegaruhi penyesuaian diri, ada dari faktor lingkungan keluarga dan lingkungan teman sebaya.
a). Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan lahan untuk mengembangkan berbagai kemampuan, yang dipelajari dalam berbagai hal seperti melalu bermain, sandiwara, interaksi dengan anggota keluarga, dan pengalaman-pengalaman didalam keluarga. Oleh sebab itu, orangtua sebaiknya jangan menghadapkan individu pada hal-hal yang tidak dimengerti. Keluarga juga merupakan wadah pembentukan karakter individu, penyesuaian diri juga termasuk di dalamnya.

b) Lingkungan Teman Sebaya
Sama seperti lingkungan keluarga, lingkungan teman sebaya juga merupakan lingkungan yang sangat menentukan individu dalam melakukan dan mengembangkan penyesuaian diri. Bila seorang anak dapat dengan mudah menyesuaikan dirinya dengan lingkungan teman bermainnya, itu merupakan  salah satu alasan bahwa sebenarnya kesehatan mental individu tersebut baik dan sehat.

B.     Pertumbuhan Personal

Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses-proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal yang sehat pada waktu yang normal. Proff Gessel mengatakan bahwa pertumbuhan pribadi manusia berlangsung secara terus-menerus. 

Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Carl Rogers (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
·        Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
·        Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.
·        Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :

a.      Faktor biologis
        Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
b.      Faktor geografis
       Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal seseorang.
c.       Faktor budaya
            Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.

Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
  • Aliran asosiasi
Perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh dan pengalaman atau                empiri (kenyataan) luar, melalui panca indera yang menimbulkan sensasiton (perasaan)              maupun pengalaman mengenai keadaan batin sendiri yang menimbulkan reflektion.
  •  Psikologi gestalt
Pertumbuhan adalah proses  perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam                    mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal bagian-bagian dari                     lingkungan yang ada.
  •     Aliran sosiologi
Pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula                asosial     maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. Pertumbuhan                    individu sangat penting untuk dijaga dari sejak lahir agar bisa tumbuh menjadi individu            yang baik dan berguna untuk sesamanya.

SUMBER:

Siswanto, (2007). Kesehatan Mental : Konsep, Cakupan dan Perkembangannya. Yogyakarta : Andi Yogyakarta 


Anyo (2011). Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan. http://anyoo.blogspot.com/2011/04/penyesuaian-diri-dan-pertumbuhan.html

Semium, yustinus (2006). Kesehatan Mental 1. Jakarta : Kansius

0 comments:

Post a Comment

newer post older post